HIPMI Cetak Sejarah, Pertama Kali Gelar Forum Bisnis Pengusaha Muda NTT dan RDTL

Pj Gubernur NTT, Menteri Perdagangan dan Industri Timor Leste bersama pengurus organisasi pengusaha muda NTT dan Timor Leste dalam pertemuan bisnis pengusaha muda NTT dan Timor Leste. (Foto: Ama Beding)

Kupang, KN – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Kupang menggelar forum bisnis antara pengusaha muda Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).

Kegiatan forum bisnis berlangsung di Lantai 10 Hotel Harper Kupang, Selasa (19/3/2024), dan dihadiri oleh Pj Gubernur NTT Ayodhia Kalake, Menteri Perdagangan dan Industri Timor Leste Nino Parera, anggota DPD RI Abraham Paul Liyanto, anggota DPR RI terpilih Gavriel Novanto, pengurus HIPMI, Camara Do Comercio Industria (CCI) dan Associacao Nacional dos Joven Empresarios Timorenses  (ANJET) Timor Leste, KADIN, REI, dan APINDO NTT.

Pj Gubernur NTT Ayodhia Kalake dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Menteri Perdagangan  dan Industri serta seluruh delegasi dari Timor Leste di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.

“Saya juga memberikan apresiasi kepada HIPMI Kota Kupang yang telah menyelenggarakan kegiatan ini untuk meningkatkan hubungan kemitraan dagang antara Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Negara  Timor Leste,” ujar Ayodhia Kalake.

Ia menyampaikan, meski dipisahkan oleh batas administrasi pemerintahan dan kedaulatan sebagai sebuah negara, Provinsi NTT dan Negara Timor Leste memiliki kedekatan yang sangat erat baik secara sosio kultural maupun ekonomi.

Banyak masyarakat Timor Leste yang masih memiliki hubungan kekerabatan yang sangat rapat dengan masyarakat NTT terutama yang tinggal di daerah Perbatasan. Selain itu, secara ekonomi kedua daerah ini memiliki hubungan dagang yang saling menopang satu sama lain.

“Berdasarkan data statistik tahun 2023, dari total nilai ekspor NTT yang didominasi sektor non migas sebesar 74,086 juta dollar, sekitar 77 persen diekspor ke Negara Timor Leste. Sementara itu, total impor dari negara Timor Leste ke NTT sekitar 4,1 persen yang sebagian besar terdiri dari kopra dan kopi. Untuk bulan Februari 2024, kegiatan ekspor-impor dan pelintasan orang melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain menghasilkan devisa sebesar Rp. 55,8 miliar lebih dan 18.859 pelintas. Aktivitas perdagangan dan pelintasan orang yang signifikan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di kedua daerah ini, Negara Timor Leste dan Provinsi Nusa Tenggara Timur,” terangnya.

Ia menegaskan, pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menyambut positif diadakannya  Forum Business dan Business Matching yang mempertemukan kalangan pengusaha dari NTT dan Negara Timor Leste.

BACA JUGA:  Keren! Pengusaha di Sumba Barat Daya Ini Perbaiki Jalan Umum Tanpa Gunakan Uang APBD

“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini, para pengusaha dari kedua wilayah dapat lebih mengenal potensi, keunggulan serta peluang investasi yang dapat dikembangkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi baik di NTT maupun di Timor Leste,” tandasnya.

Menteri Perdagangan dan Industri Republik Demokratik Timor Leste, Nino Parera menyampaikan, saat ini Timoe Lesete sedang membangun.

“Banyak hal-hal yang perlu dipelajari. Ada kesempatan yang menjadi ancaman, juga menjadi kekuatan dan kelebihan yang bisa dimanfaatkan oleh Timor Leste,” ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya terus membangun hubungan yang sinergis dengan sejumlah negara khususnya Indonesia.

Ia mengatakan, forum bisnis hari ini diharapkan bisa menjadi ajang bagi pengusaha muda Timor Leste untuk melihat potensi bisnis yang bisa dikerjasamakan.

“Semoga pertemuan ini bermanfaat, semoga pertemuan ini diberkati Tuhan, sehingga ada kerja sama konkrit selanjutnya, yang bisa dimanfaatkan oleh pengusaha kita di Timor Leste dan Indonesia khususnya NTT,” tandasnya.

Ketua HIPMI Kota Kupang Yusak Benu mengatakan, forum bisnis ini awalnya terbentuk saat pihaknya bersama HDCI melaksanakan riding ke Timor Leste.

Dari pertemuan itu, ia bersama pengusaha muda Timor Leste memutuskan untuk menggelar Forum Bisnis yang akhirnya dilaksanakan hari ini.

Karena itu, Yusak menegaskan, kegiatan hari ini adalah sejarah baru, di mana himpunan pengusaha muda Timor Leste seperti ANJET dan CCI bisa melaksanakan forum bisnis bersama HIPMI, KADIN dan APINDO NTT.

“Saya mewakili seluruh organisasi berterima kasih kepada Bapak Gubernur dan Menteri Perdagangan dan Industri Timor Leste. Dengan kehadiran Pak Gubernur dan Pak Menteri di forum pagi hari ini, kami sedang membuat sejarah baru,” ujar Yusak Benu.

Yusak menambahkan, forum bisnis ini bukan hanya sebuah acara semata, tetapi ini merupakan langkah konkrit kerja sama antara Indonesia dan Timor Leste menuju perkembangan ekonomi ke arah yang lebih baik.

“Saya percaya kegiatan hari ini atas kehendak Tuhan. Kegiatan hari ini adalah rencana Tuhan karena Tuhan yang memilih kita hadir di sini. ANJET dan HIPMI masih membutuhkan tuntunan dari Bapak/Ibu semua di sini. Ketika forum ini berhasil, maka kita semua semakin diberkati,” pungkasnya. (*)