Kupang, KN – Sekretaris Daerah Kota Kupang, Fahrensy P. Funay, SE,M.Si, membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Kupang, yang didahului dengan pelantikan Pengurus MUI Kota Kupang masa khidmat 2021-2026. Acara pelantikan dan rakerda berlangsung di Hotel Neo by Aston Kupang, Sabtu (21/1).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekretaris MUI Wilayah NTT, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kupang, Ketua Dewan Masjid Kota Kupang, Ketua Baznas Kota Kupang, Kepala Cabang Bank Muamalat serta para pimpinan ormas dan OKP Islam tingkat Kota Kupang.
Dalam sambutannya Sekda mengucapkan selamat dan proficiat kepada pimpinan beserta seluruh Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Kupang yang telah dikukuhkan dan dilantik. Secara khusus ucapan selamat disampaikannya kepada H. Muhammad MS, yang kembali dipercaya sebagai Ketua MUI Kota Kupang.
Sekda berharap agar MUI dapat berperan aktif dalam menyikapi berbagai permasalahan sosial masyarakat, sehingga mampu mencegah timbulnya dampak sosial yang tidak diharapkan. MUI juga menurutnya harus bisa menjadi tempat pengembangan integritas pribadi maupun kelompok, agar tercatat oleh sejarah sebagai entitas yang memberikan energi positif bagi pembangunan bangsa.
”Mudah-mudahan saudara-saudara yang dilantik sebagai pimpinan dan pengurus organisasi ini dapat menjadikan organisasi ini lebih akomodatif dan responsif terhadap perubahan ke arah kemajuan, menjadi saluran aspirasi masyarakat dalam merespons perubahan, mampu mereduksi potensi konflik horizontal, dan menjadi salah satu mitra pemerintah dalam pembangunan di daerah ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan, Rakerda kali ini hendaknya menjadi tonggak penting untuk membangkitkan kesadaran bersama dalam mengemban tanggung jawab membangun kesejahteraan bagi masyarakat dan terus memantapkan kemitraan dengan pemerintah kota kupang, terutama dalam pembinaan dan pengembangan kualitas SDM yang kaya iman dan moral.
Ketua MUI Kota Kupang, H. Muhammad MS mengakui sebagai organisasi besar MUI butuh pengurus secara lengkap, yang jika berfungsi secara baik semua urusan dapat berjalan dengan baik. Menurutnya sebagai organisasi, MUI ibarat pohon, dengan Ketua sebagai batangnya yang memikul cabang, ranting dan daun. Untuk bisa jadi batang yang kokoh dia butuh sokongan dari akar, dalam hal ini dewan pertimbangan. Dia berharap MUI Kota Kupang dapat menjadi rumah besar bagi seluruh ormas dan OKP Islam di Kota Kupang yang rimbun dan menyejukkan bagi semua yang berlindung di bawahnya.
Sekretaris MUI NTT, H. Drs. Anwar Huzein, pada kesempatan yang sama berharap agar para pengurus MUI Kota Kupang yang baru dilantik dapat bertugas dengan baik dan maksimal serta mampu menyelesaikan persoalan sekaligus berperan sebagai penyejuk umat. Menurutnya hubungan kerja sama masyarakat bisa dikonotasikan dengan 5 jari, MUI sebagai jempol/ibu jari, pemerintah sebagai jari telunjuk, jari tengah penegak hukum, jari manis adalah konglomerat/orang mampu dan jari kelingking adalah masyarakat umum. Kalau kelima jari ini bisa bersinergi dan berkolaborasi dia yakin seluruh persoalan bisa diselesaikan dengan baik.
Dia menambahkan ada sejumlah harapan yang dititipkan umat kepada MUI. Yang pertama MUI harus berperan sebagai wadah musyawarah para ulama cendekiawan muslim untuk membahas persoalan umat. MUI juga harus berperan sebagai wadah konsultasi dan wadah penyerapan aspirasi umat serta forum strategis dalam meningkatkan kapasitas umat. MUI harus bisa mengajak umat untuk menjaga keutuhan bangsa dari perilaku yang dapat memecah belah persatuan. MUI juga diharapkan meningkatkan kerja sama dengan lembaga sosial keagamaan lainnya. (PKP_ans)