Jelang HUT ke-10, Kios Kaos Kupang Gandeng Justy Aldrin Jadi Brand Ambassador

Justy Aldrin siap bekerjasama dengan Kios Kaos dalam hal promosi.

CEI Kios Kaos Dian Ariesta Isabela Jimmy, Si.Kom, MAP bersama penyanyi terkenal Justy Aldrin. (Foto: Ama Beding)

Kupang, KN – Justy Aldrin, penyanyi asal Maluku secara resmi ditunjuk menjadi brand ambassador Kios Kaos Kupang, yang merupakan salah satu alternatif pusat pembelanjaan busana tenun ikat yang dimodif secara moderen sesuai trend atau perkembangan zaman.

Justy Aldrin merupakan penyanyi Indonesia Timur yang saat ini tengah naik daun dengan karya-karya yang mampu menyihir dan mencuri perhatian para penikmat musik tanah air, dengan suaranya yang unik.

Pemilik Kios Kaos Kupang, Dian Ariesta Isabela Jimmy, Si. Kom, MAP, mengatakan, setiap karya yang diluncurkan Justy Aldrin pasti disambut baik, dan mendapat tempat istimewah di hati para penikmat musik, khususnya di wilayah Indonesia Timur.

“Melihat antusias tinggi dari masyarakat, kami sebagai brand lokal NTT mengajak Justy untuk menjadi brand ambassador Kios Kaos Kupang, juga berkolaborasi untuk sejumlah proyek yang akan kami lakukan kedepan,” ujar Dian Jimmy kepada wartawan, Kamis 22 September 2022.

Menurut Dian Jimmy, Kios Kaos Kupang akan menggandeng Justy Aldrin selama beberapa waktu ke depan, untuk mempromosikan Kios Kaos ke luar wilayah Provinsi NTT.

“Karena hampir di seluruh Indonesia sangat menikmati karya dari Justy Aldrin, sehingga kita merasa untuk mengembangkan lagi produk NTT keluar daerah,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, Kios Kaos Kupang merupakan salah satu brand lokal yang akan genap sepuluh tahun berkarya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada bulan Oktober mendatang.

“Jadi hampir sepuluh tahun berkarya, kami sangat ingin NTT jadi local pride. Dan kami salah satu kebanggan dari Provinsi NTT, karena selalu menjaga kualitas. Setiap tahun kami selalu berikan yang terbaik untuk masyarakat dan wisatawan yang datang,” terangnya.

“Sehingga orang tahu Kios Kaos itu produk unggulan dari NTT, yang bisa disejajarkan dan tidak kalah dengan produk-produk dari kota besar lainnya. Justru dari sisi kualitas, mungkin kita bisa lebih, dengan harga yang sangat terjangkau,” tambahnya.

BACA JUGA:  Fransisco Bessi Dilantik Jadi Ketua PSMTI Kota Kupang

Manajemen Kios Kaos, kata Dian, selalu konsisten menggandeng generasi muda yang kreatif dan berkarya melalui desain, dan menimbulkan ide untuk menghasilkan satu karya yang disebut oleh-oleh NTT.

“Jadi selain menjadi kebanggan NTT, kami juga ingin berkontribusi lebih, yaitu dengan menggandeng talenta-talenta muda, untuk menggali keunikan NTT untuk diangkat melalui desain di kaos,” kata Dian.

Memasuki usia kesepuluh tahun, Kios Kaos telah miliki dua gerai atau cabang di Kota Kupang, dan akan dikembangkan dua lagi, sehingga totalnya menjadi empat cabangi.

“Dua lagi gerai yang akan dibuka, satunya di Kota Kupang dan satu lagi di Seminyak, Bali,” jelasnya.

Kedepan, Kios Kaos ingin membuka lebih banyak lagi cabang, untuk menjawab permintaan pasar online yang kian meningkat dari hampir seluruh penjuru NTT.

“Seperti Sumba, Sabu, Rote, dan bahkan masyarakat NTT yang berada diluar. Mereka sangat rajin beli, karena ketika menggunakan baju Kios Kaos mereka rasa ada kedekatan dengan NTT,” ungkapnya.

Sementara Justy Aldrin, mengaku siap mendukung Kios Kaos Kupang, meski ia bukan orang NTT, tetapi merupakan bagian dari Indonesia Timur, dan semua karyanya sangat dusukai masyarakat NTT.

“Karena pengalaman saya, orang NTT itu sangat antusias mendukung dan mensuport saya. Itu yang menjadi latar belakang, kenapa saya mau menjadi bagian dari Kios Kaos Kupang, sekaligus mengangkat budaya NTT,” jelasnya.

Kedepan, kata Justy, ia akan meluncurkan karya terbarunya yang berkaitan dengan Kios Kaos Kupang. “Jadi karya saya itu kan semua tentang lagu timur, sehingga mungkin ada beberapa marchandise yang akan diporoduksi sesuai dengan judul lagu saya,” tandasnya.

Untuk diketahui, Kios Kaos Kupang menyediakan aneka busana, mulai dari kebaya, jas tenuanan khas NTT, baju kaos dengan tulisan-tulisan kreatif karya anak-anak NTT, rok dan celana panjang yang dimodif dengan bahan asli tenunan daerah, serta berbagai pernak pernik khas NTT lainnya. (*)