Larantuka, KN – Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut 2, Emanuel Melkiades Laka Lena, mendapat permintaan khusus dari Raja Larantuka, Don Andre Martinus Diaz Viera de Godhino, untuk memperhatikan masyarakat adat dan tradisi budaya, termasuk Semana Santa di Larantuka.
Permintaan ini disampaikan Raja Don Tinus saat kunjungan Melki Laka Lena ke istana Raja Larantuka di Kelurahan Pohon Sirih, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, pada Selasa (15/10/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Raja Don Andre atau yang biasa dikenal sebagai Don Tinus menyampaikan bahwa adat dan budaya merupakan bagian penting untuk mempersatukan masyarakat di wilayah Flobamorata. Ia berharap Melki Laka Lena, jika terpilih sebagai gubernur, dapat memberikan perhatian khusus pada pelestarian adat dan budaya di NTT.
“Pak Melki, jika Tuhan dan Lewotana berkenan dan terpilih menjadi Gubernur NTT, tolong perhatikan masyarakat adat. Adat dan budaya merupakan perekat dan pemersatu berbagai perbedaan di Flobamorata,” ujar Don Tinus
Menanggapi permintaan Raja Don Tinus, Melki Laka Lena mengatakan bahwa sejarah kerajaan Larantuka dan kerajaan lain di NTT perlu dijaga dan dilestarikan. Ia menegaskan, harus ada kolaborasi antara pemerintah, para raja, dan sektor swasta untuk menjaga kekayaan budaya di NTT.
“Kita harus lestarikan hal baik yang sudah dijaga ratusan tahun ini. Adalah tugas kita bersama, baik pemerintah, raja, maupun pihak swasta, untuk melestarikan kekayaan budaya ini,” jelas Melki.
Tradisi Semana Santa
Raja Larantuka juga meminta agar Melki Laka Lena dapat memberikan perhatian pada tradisi Semana Santa, sebuah prosesi keagamaan yang sudah mendunia. Don Tinus menyebut bahwa Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, pernah menghubungi untuk meminta izin menjadikan Semana Santa sebagai ikon nasional.
“Semana Santa sudah menarik perhatian pemerintah pusat. Menteri Pariwisata sudah meminta agar tradisi ini dijadikan ikon nasional,” ungkap Don Tinus.
Melki Laka Lena menyatakan, jika sudah ada permintaan dari menteri pariwisata, pihaknya akan bekerja sama dengan para raja, gereja, dan pemerintah daerah Flores Timur untuk memberikan perhatian khusus pada prosesi Semana Santa agar lebih baik kedepan.
“Nanti kami pastikan bahwa perhatian untuk Semana Santa itu konkret, sehingga bisa mendukung dan meningkatkan kualitas acara demi semua pihak,” jelas Melki Laka Lena.
Melki Laka Lena juga menyinggung soal tata kelola penanganan prosesi Jumat Agung di Larantuka. Menurutnya, ada tiga pihak utama yang terlibat dalam penanganan prosesi ini, yaitu kerajaan, gereja, dan pemerintah.
“Di sini ada tiga tungku: kerajaan, gereja, dan pemerintah. Nanti kami dari provinsi akan secara khusus membahas penanganan Jumat Agung agar lebih baik,” tutup Melki. (Tim)