Ruteng, KN – Beberapa tokoh di wilayah Kabupaten Manggarai kini sudah mulai bermunculan di bursa Pilkada serentak tahun 2024, salah satunya dr. Marianus Ronald Susilo.
Direktur Rumah Sakit St. Rafael Cancar ini menyatakan dirinya siap maju sebagai calon Bupati Manggarai pada Pilkada 2024 nanti.
Pria yang akrab disapa dr. Ronal menyatakan bahwa keinginannya untuk menjadi calon bupati ini didorong oleh niat untuk membangun daerah Manggarai.
Ia yakin, dengan bekal ilmu kesehatan, pengalaman, dan jaringan yang dimilikinya selama ini, bisa menjadi modalnya untuk membangun Kabupaten Manggarai akan menjadi lebih baik.
Meski belum memiliki kendaraan politik dalam hal ini partai politik, tapi dia mengaku sudah menjalin komunikasi dengan beberapa partai politik.
“Hari ini saya mau sampaikan, saya mau maju bupati, memang untuk Partai belum, tapi yang pasti saya sebagai orang baru pasti partai semua mau menang. Sedangkan untuk pendamping saya sudah bertemu dengan beberapa pihak untuk bicara Manggarai bagaimana untuk kedepannya,” kata dr. Ronald saat konferensi Pers di Ruteng (02/04/2024).
Menyoal dukungan Partai Politik dr. Ronal menegaskan, Partai Politik pasti selalu berkeinginan untuk menang. Sehingga sudah pasti mendukung figur yang kiat dan punya potensi untuk menang.
“Karena mau menang pasti mereka akan memilih figur yang benar-benar serius untuk mengatakan bahwa mau maju, dan tidak mungkin mereka mau dukung para figur yang tidak serius untuk maju. Karena itu saya punya tugas untuk meyakinkan mereka-mereka itu bahwa saya siap,” ujarnya.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Manggarai ini menjelaskan, selama ini ada begitu banyak dorongan dari akar rumput untuknya maju dalam kontestasi Pilkada Manggarai 2024.
“Selama ini begitu banyak agenda kegiatan saya yang dilakukan di desa-desa (urusan kesehatan). Di sana mereka tanya dokter kapan maju? Tentu ini menjadi pikiran saya. Bahwa kemudian apa yang saya berikan kepada Manggarai ini, karenanya berangkat dari saya punya keahlian tentu itu yang saya akan benahi nanti,” bebernya.
Kemudian yang kedua kata dia adalah, kegiatan literasi atau kemampuan menulis dan membaca, termasuk beberapa jenis kegiatan literasi didalamnya yakni digital dan financial akan menjadi konsentrasi jika ia terpilih menjadi Bupati Manggarai.
“Dengan program ini yang pasti akan menentukan indeks pembangunan manusia. Apalagi saya punya yayasan yang bergerak dibidang itu, dalam pengamatan saya membaca dan menulis ini cukup rendah. Jadi, dua hal inilah yang mendorong saya. Dan jika nanti terpilih kebijakan inilah untuk kemudian diatur yang lebih baik lagi,” terangnya.
Ia menyadari bahwa dari profesi sebagai dokter lalu terjun ke dunia politik, itu tidak cukup apalagi hanya sebagai dokter.
“Kita boleh kerja layanan kesehatan sebagai garda terdepan setengah mati, ternyata beberapa kebijakan sebenarnya tidak mendukung secara baik oleh masyarakat,” ungkapnya.
Kendati demikian, ia berfikir untuk membantu lebih banyak orang salah satunya adalah dengan cara mengatur kebijakan di level pemerintah Kabupaten Manggarai.
“Artinya kalau kita bicara daerah ya kebijakan daerah berkaitan dengan layanan kesehatan. Jadi untuk dokter menjadi politisi tidak akan hilang, tetapi saya akan membuat lebih banyak jika berada di pengambil kebijakan. Sebab didalam pengambilan kebijakan itu kita bisa mengajak berbagai pihak untuk memikirkan masalah-masalah,” pungkasnya. (*)