Kupang, KN – Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Swasti Sari resmi meluncurkan buku biografi yang mengangkat perjalanan hidup General Manager Yohanes Sason Helan selama 30 tahun berkiprah di KSP Kopdit Swasti Sari.
Acara peluncuran buku berjudul “Membangun Kesejahteraan Masyarakat NTT untuk Indonesia” ini berlangsung di Hotel Kristal Kupang, Sabtu 5 Agustus 2023.
Buku ini memberikan gambaran tentang perjalanan karier Sason Helan, sosok yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam mengembangkan dan memajukan KSP Kopdit Swasti Sari.
Dalam buku ini pembaca diajak untuk mengenal sosok Sason Helan secara personal, juga latar belakang, tantangan, hingga capaian gemilang yang sudah dia raih selama 30 tahun bergelut di Kopdit Swasti Sari.
General Manager Swasti Sari, Yohanes Sason Helan mengatakan, buku biografi yang diluncurkan itu mengisahkan perjalanan karirnya selama 30 tahun mengabdi di KSP Kopdit Swasti Sari.
“Saat itu saya omong ke penulisnya, bahwa kalau kinerja saya jelek, maka sebut saja jelek. Jangan poles yang bagus – bagus,” ungkap Sason Helan.
Menurut Sason Helan, buku biografi yang baru saja diluncurkan menceritakan sebagian kisah atau hanya 10 persen perjalanan karirnya di Kopdit Swasti Sari.
“Apa yang ditulis ini hanya 10 persen. Kalau ditulis semua pasti belum selesai. Jadi hanya sedkit saja yang ditulis dalam buku itu,” jelasnya.
Dia menjelaskan, ketika awal menerima SK di KSP Kopdit Swasti Sari, dirinya langsung menerima berita duka kematian almarhum ayahnya.
Sehingga, kata Sason Helan, bekerja di KSP Kopdit Swasti Sari merupakan salah satu hadiah terindah dari almarhum ayahnya.
“Saat saya terima SK pagi, malamnya ayah saya meninggal. Jadi ini sebuah rekoleksi yang tidak gampang. Dan bekerja disini adalah hadiah dari bapa saya,” ungkapnya.
Kepada seluruh pengurus dan manajemen Swasti Sari, Sason Helan berpesan agar bekerja dengan baik, takut akan Tuhan dan leluhur. “Karena itu kekuatan yang menjadi acuan kita,” jelasnya.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada isterinya karena selalu memberikan waktu dan kesempatan untuk berkarir di Kopdit Swasti Sari.
“Karena saya kadang kasi tinggal mereka itu sampai berminggu – minggu. Itulah kecintaan saya terhadap pekerjaan ini” terangnya.
Sason Helan menambahkan, perjalanan 30 tahun mengabdi di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Swasti Sari bukan perkara muda.
“Tantangan selalu muncul, tetapi kita sangat kompak antara pengurus dan pengawas, sehingga tantangan yang dihadapi bisa diatasi” pungkasnya.
Kisah hidup Sason Helan diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda dan memberikan semangat dalam berkiprah untuk sebuah kemajuan.
Untuk diketahui, narasumber yang dihadirkan dalam acara peluncuran dan bedah buku biografi Sason Helan adalah alih ekonomi NTT, Fritz Fanggidae dan Wakil Bupati Kabupaten Sikka, Romanus Woga. (*)