Bupati Hery: Visi Boleh Indah, Tapi Kalau Tidak Dilaksanakan, Maka Hanya Ada Kata-kata Kosong

Ritus Tesi. (Foto: Yhono Hande)

Ruteng, KN – Bupati Manggarai Herybertus G L Nabit menyebutkan visi boleh besar dan indah, tapi kalau tidak dilaksanakan maka hal tersebut adalah hanya kata-kata kosong.

Hal ini disampaikannya saat acara Ritus Adat ‘Tesi’ pembangunan penataan bangunan Lapangan Motang Rua di kawasan pertokoan, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa 25 Juli 2023 sore.

“Sore ini kita mulai langkah pertama untuk mewujudkan visi tentang sebuah kota kecil, yang kemudian berkembang sedemikian rupa menjadi lahan penghidupan bagi puluhan ribu Kepala Keluarga (KK),” ujar Bupati Hery.

Ia menyampaikan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menata kembali tempat kehidupan bersama. Supaya pada saatnya, publik Manggarai akan berbangga menjadi orang Manggarai, dan menjadi bagian dari Kota Ruteng.

“Apakah penataan ini sesuatu yang sekali dilaksanakan terus selesai? Atau dengan kata lain apakah penataan dengan berlangsung saat ini? Tentu tidak,” tandasnya.

Bupati Manggarai menegaskan bahwa, penataan Kota Ruteng, akan berlangsung bertahun-tahun lamanya dan mungkin tidak akan pernah selesai.

“Saya berada di depan anda sekalian untuk kita berjalan bersama dan menata bersama kota ini. Dan kita tahu bersama perjalanan ini adalah perjalan yang panjang. Kita bagian dari sejarah kota atau tempat ini, dan kita tahu menunaikan tanggung jawab itu, bukan hanya tanggung jawab generasi kita, tapi juga untuk kita cerita dan tugaskan kepada generasi berikutnya,” pintanya.

Lebih jauh ia menjelaskan, setelah penataan Lapangan Motang Rua selesai, maka menjadi tanggung jawab adalah semua pihak untuk merawatnya.

“Kita paham bahwa ada beberapa tugas kita yang mungkin tidak bisa dilakukan di tempat ini. Itulah harga yang harus dibayar. Seperti aktivitas olahraga yang biasa libatkan banyak orang, sangat mungkin tidak bisa dilakukan di tempat ini, dan menjadi tugas pemerintah untuk mencarikan solusi atas keterbatasan itu,” jelasnya

BACA JUGA:  US Tatap Muka, SMK Bintang Timur Ruteng Terapkan Prokes yang Ketat

Tak sampai di situ, Bupati Hery menegaskan, tempat itu akan menjadi tempat yang lebih manusiawi, untuk dijadikan sarana rekreasi keluarga.

“Memang tidak komplit tetapi cukup untuk melepaskan penat, rasa letih, dan menikmati suasana sore dan malam hari di kota kecil ini,” imbuhnya.

Ia juga menyampaikan, tempat tersebut (Lapangan Motang Rua) adalah tempat di mana semua orang bisa duduk bersama. Karena itu, generasi Manggarai berikutnya tidak berhak sedikit pun untuk mengubah hal tersebut.

“Kita semua hanya memikul dan mewujudkan tanggungjawab sejarah untuk melestarikan, kemudian meningkatkan apa yang sudah di mulai oleh para pendahulu kabupaten Manggarai. Saya perlu ungkapkan ini supaya tidak ada lagi kesan bahwa kita hendak mengubah fungsi dan nama dari tempat ini,” ungkapnya.

Bupati Hery menyebutkan, tempat tersebut dalam setiap generasi akan tetap menjadi tempat, dimana semua orang boleh berkumpul dan beraktivitas. Namanya pun tetap menggunakan nama yang disematkan oleh para pendahulu yakni “Motang Rua”.

Dengan demikian, ia mengajak dan memohon dukungan dari semua pihak agar apa yang sudah dimulai bersama, dapat terselesaikan pada saatnya meskipun sifatnya sementara.

“Karena masih akan ada lagi yang harus ditambah atau disempurnakan, supaya tempat yang bersejarah ini “Natas Labar Motang Rua” menjadi ikon kota kecil yang kita cintai ini,” tutupnya.

Diketahui, anggaran atau nilai pagu proyek penataan bangunan dan lingkungan pertokoan di Kecamatan Langke Rembong yang berlokasi di Lapangan Motang Rua Ruteng itu adalah Rp3500.000.000, yang bersumber dari Dana Pinjaman Daerah.

Hadir dalam kegiatan ini, Sekda Manggarai dan sejumlah Pimpinan OPD, Kapolres Manggarai, Dandim 1612 Manggarai, Keluarga Besar keturunan Motang Rua, Insan Pers. (*)