Ruteng, KN – Laskar Angkatan Muda Anies Baswedan (AMAN) menggelar dialog kebangsaan di Ruteng, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Senin 23 Januari 2023.
Dialog Kebangsaan tersebut mengusung tema “membangun harmoni, merawat persatuan”. Adapun narasumber dalam dialog tersebut yakni Ervan Tou, Ketua Umum Laskar AMAN; Ramadhan Pohan, Pimpinan KBA News dan Moderator Eman Odi, Wakil Ketua Umum Laskar AMAN.
Pimpinan KBA News, Ramadhan Pohan dalam pemaparannya memperkenalkan sosok Anies Baswedan. Menurutnya Anies memiliki pemikiran yang luar biasa dalam membangun.
“Setelah melihat dia sudah menjadi Gubernur DKI Jakarta, saya melihat dia tidak hanya sebagai konseptor, tetapi dia sangat pandai merealisasikan program dan pemikirannya. Itu yang membuat saya kagum, justru yang dibutuhkan Indonesia ke depan adalah sosok seperti Anies Baswedan” katanya.
Selain itu, yang paling luar biasa dari Anies Baswedan adalah ketika menjadi Rektor termuda di Indonesia. Umur 38 tahun sudah menjadi Rektor di Universitas Para Madina.
Kemampuan Anies kata dia sudah teruji, bahkan ia masuk dalam daftar 100 tokoh berpengaruh di dunia.
“Tapi di sini dia dibilang kadrun dan intoleran. Itulah bahayanya politik saat ini, ketika dunia medsos tidak dikendalikan, orang menyampaikan tuduhan tanpa ada pembuktian, dan itu dikunyah oleh orang” terangnya.
Tapi Anies Baswedan belum pernah membantah itu dengan kata-kata, karena dia tidak mau habiskan waktu untuk meladeni isu yang tidak punya bukti.
Ramadhan juga memaparkan 3 Prinsip Anies Baswedan saat menjadi pemimpin, yakni kesetaraan, keadilan, dan persatuan.
“Jangan bicara persatuan kalau tidak ada keadilan. Omong kosong kalau bicara keadilan tanpa ada kesetaraan” terangnya.
Sehingga di Jakarta, langkah yang diambil Anies Baswedan, adalah memberikan bantuan yang proporsional kepada semua agama. Selain itu juga mengusulkan ide tentang Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI). Dan yang diapresiasi adalah misa-misa terbuka yang dilakukan di Jakarta.
“Dari mana dia disebut Intolerannya? Anies pernah mengatakan coba sebutkan satu kebijakan saya yang intoleran atau kebijakan saya yang hanya mengutamakan Islam. Nggak ada” ujarnya.
Selama 5 tahun Anies memimpin Jakarta, tidak pernah satu sekalipun ada bentrok antar agama di Jakarta, sehingga dinobatkan sebagai kota toleransi.
“Ketika ada tuduhan dia intoleran, darimana jalannya? Makanya, kalau ada menemukan informasi negatif yang tidak benar, sampaikanlah kebenaran itu” katanya.
Sementara Ketua Laskar AMAN, Ervan Tou menjelaskan bahwa Laskar AMAN adalah salah satu simpul relawan pendukung Anies Baswedan sebagai calon Presiden 2024 mendatang.
Laskar AMAN pertama kali dibentuk oleh anak muda Katholik asal dari Kabupaten Manggarai yang berdomisili di Jakarta.
Kini, Laskar AMAN terdiri dari lintas iman atau agama, lintas generasi, budaya, daerah, lintas suku dan berbagai latar belakang. Yang tergabung juga bukan hanya anak muda, tetapi banyak orang tua yang antusias untuk bergabung.
“Yang menjadi poinnya adalah, spirit anak muda. Sehingga sekalipun ada para senior yang bergabung tetapi spirit perjuangan kita adalah spirit orang muda. Karena anak muda selalu punya semangat dan energi yang lebih untuk memperjuangkan sesuatu” katanya.
“Saya sebagai ketua merupakan agama Katholik, tetapi Sekjen kami itu seorang Muslim, anak muda perempuan dari Kalimantan Barat” ujarnya.
Pada dasarnya, pilihan politik dari Laskar AMAN ini adalah politik kebangsaan, mengedepankan politik gagasan, bermartabat dan akal sehat berdasarkan nilai-nilai kebangsaan, UUD 1945 dan Pancasila.
“Karena kita melihat kapasitas Pa Anies, dan kita menilai beliau adalah tokoh yang berkarakter, punya prinsip dalam politik, tokoh intelektual yang punya wawasan luas. Beliau juga seorang negarawan, seorang nasionalis religius yang kapasitasnya sampai hari ini teruji” katanya.
“Mimpi kami, apa yang dia lakukan di Jakarta, rasa keadilan, kesetaraan, kesejukan dan yang dialami oleh warga DKI Jakarta, itu juga bisa kita alami di seluruh Indonesia” tambahnya.
Dalam perjalanan Laskar AMAN ada banyak sekali tantangan dan rintangan, apalagi selama ini Anis Baswedan dicap sebagai tokoh intoleran oleh sebagian orang.
“Tugas kami untuk meluruskan informasi yang sebenarnya tidak benar” ujarnya.
Laskar AMAN menilai Anies Baswedan mampu menjembatani semua aspirasi rakyat DKI Jakarta saat menjabat Gubernur DKI Jakarta sejak tahun 2017 sampai 2022.
Anies Baswedan juga merupakan seorang Gubernur yang mampu menjaga keharmonisan dan tidak membeda-bedakan dalam memberikan pelayanan kepada Ibu Pertiwi ini di DKI Jakarta.
Contoh yang paling konkrit saat ia memberikan bantuan dalam program BOTI, Bantuan Operasional Tempat Ibadah kepada semua agama di DKI Jakarta.
Ada banyak juga program yang sangat tersentuh dengan kebutuhan warga DKI Jakarta. Dan itu sangat berbanding terbalik dengan apa yang diinformasikan di luar sana, apa yang masyarakat NTT terima, atau apa yang kita lihat di media sosial.
“Kami aman-aman saja tinggal di Jakarta. Kalau ada informasi sesat, kita tanyakan buktinya. Kalau tidak bisa maka pernyataan itu harus batal demi akal sehat” katanya.
“Ada salah satu Gereja selama 38 tahun tidak diberikan IMB oleh Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, tapi di masa kepemimpinan Pa Anies dia memberikan itu. Dia perhatikan umat Katholik yang diluar sana diceritakan kalau kita tidak diperhatikan” tambahnya.
Ervan menceritakan, bahwa ia juga salah satu pendukung Ahok pada Pilgub 2017 lalu, dan sangat benci dengan Anies Baswedan karena termakan informasi miring yang sering kita dengar selama ini.
“Tetapi dalam perjalanan saya perlahan cari tahu, benar tidak pa Anies ini Intoleran, dan faktanya itu tidak benar. Hal itu dibuktikan dengan kebijakan yang dibuat saat menjadi Gubernur” katanya.
Baca Berikutnya Spirit Politik Laskar AMAN