Bisnis  

Bupati Manggarai Hadiri Launching Bank NTT Peduli Stunting

Kegiatan ini merupakan bagian dari program hasil kerja sama Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dengan Bank NTT sebagai aksi konvergensi percepatan penurunan Stunting.

Bupati Manggarai Hadiri Launching Bank NTT Peduli Stunting
Bupati Manggarai Hadiri Launching Bank NTT Peduli Stunting (Foto: Pkp Manggarai)

Kupang, KN – Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit, S.E., M.A. mengikuti Launching Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi anak Baduta (bawah dua tahun) Manggarai yang merupakan bagian dari Program “Bank NTT Peduli Stunting” bertempat di Lao Ruteng, 21 Juni 2022.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program hasil kerja sama Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dengan Bank NTT sebagai aksi konvergensi percepatan penurunan Stunting.

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) menyasar 6.000 anak gizi kurang usia 6-23 Bulan di NTT. Untuk Kabupaten Manggarai, sebanyak 136 anak akan mendapatkan PMT selama 30 hari terhitung sejak 21 Juni–16 Juli 2022, dan akan berkelanjutan dengan program asuhan hingga Desember 2022.

Pemberian PMT ini dilaunching oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat pada hari yang sama 21 Juni 2022 di Desa Sumlili, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang dan ditayangkan langsung melalui video di Lao. Sementara di Kabupaten Manggarai secara simbolis di-launching oleh Bupati Hery Nabit.

Aksi ini juga dilaksanakan dalam rangka merayakan HUT ke-60 Bank NTT yang akan diperingati pada 17 Juli 2022. Pengurus dan seluruh manajemen Bank NTT berkomitmen agar perayaan tahun ini fokus pada upaya-upaya menekan angka stunting.

Sementara manfaat dari kegiatan ini guna peningkatan cakupan program gizi dalam rangka pencegahan stunting pada kelompok 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), mengoptimalkan proses aksi konvergensi penanganan stunting dengan melibatkan Bank NTT.

Dalam sambutannya, Bupati Hery menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bank NTT yang peduli dengan anak-anak Manggarai, khususnya yang mengalami stunting.

Dirinya berharap, PMT ini dapat memberikan manfaat untuk tumbuh kembang anak dan menekan angka stunting di Kabupaten Manggarai.

Kepada Petugas Kesehatan, Bupati Hery meminta untuk melengkapi lagi data-data terkait stunting agar bisa diketahui pasti penyebab dan cara mengatasinya.

“Kita memang sudah mengetahui berapa banyak anak yang stunting, tapi lengkapi lagi datanya, seperti umur orang tua, pendidikan, dan orang tua nikah pada umur berapa. Dari data itu nanti kita analisis lagi,” katanya.

BACA JUGA:  12 Sekolah di Manggarai Hadiri Workshop yang Digelar Plan Indonesia

Secara khusus, Bupati Hery juga menyampaikan terima kasih kepada Ketua DPRD Manggarai, yang berkesempatan hadir dalam kegiatan itu.

Menurutnya, hal itu sebagai bentuk dukungan lembaga dewan dalam menekan angka stunting di kabupaten Manggarai pada waktu mendatang.

Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho mengatakan, dalam rangka merayakan HUT ke-60, Bank NTT bersama pemerintah provinsi serta pemerintah Kabupaten dan Kota se-NTT bersama-sama menyelesaikan masalah Stunting melalui pemberian makanan tambahan kepada 6000 anak Baduta

Menurut Dirut Alex Riwu Kaho, aksi ini berlangsung di 23 cabang Bank NTT dan program ini diberi nama ‘Bank NTT Peduli Stunting’.

Bentuk kegiatan dari program ini adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada 6.000 anak usia di bawah dua tahun (Baduta) gizi kurang periode 1 bulan/30 hari pada setiap kabupaten/kota selama 30 hari dan akan berkelanjutan dengan program asuhan hingga Desember 2022.

Bank NTT mengintervensi Gizi Buruk dan Gizi Kurang yang ada di NTT sebelum menjadi Stunting. Sementara manfaat dari kegiatan ini antara lain peningkatan cakupan program gizi dalam rangka pencegahan stunting pada kelompok 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), mengoptimalkan  proses aksi konvergensi penanganan stunting dengan melibatkan Bank NTT sebagai unsur Pentahelix (kolaborasi berbagai pihak).

Dalam kegiatan ini, evaluasi akan dilakukan setiap akhir minggu “hari Sabtu” dari pihak Bank NTT yang ada di seluruh NTT disertai pemberian edukasi bagi masyarakat.

Edukasi diberikan untuk ibu anak baduta dari kelompok 1000 HPK dengan menggunakan berbagai alternatif media seperti pemutaran film tentang nasihat-nasihat gizi maupun materi lain yang berhubungan dengan kesehatan selama 4 kali sampai akhir masa pemberian makan. (*/Pkp/Yhono Hande)