Kupang  

Bunda Julie Gelorakan Budaya Membaca dan Menulis Hingga ke Pelosok NTT

Di sela-sela kesibukannya memberdayakan pelaku UMKM di NTT, Bunda Julie juga memberikan perhatian penuh terhadap perkembangan b

Foto bersama Bunda Julie bersama siswa-siswi di Kabupaten Kupang (Foto: Elas Jawamara)

Oelamasi, KN – Membaca itu ibarat menabung. Semakin dalam, semakin banyak hal berharga yang didapatkan. Adagium ini rupanya selalu terpatrih di dalam sanubari Bunda Julie Sutrisno Laiskodat.

Ketua Dekranasda Provinsi NTT ini memang punya hobi blusukan ke kampung-kampung, sambil melestarikan tenun ikat dan produk-produk unggulan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).

Di sela-sela kesibukannya memberdayakan pelaku UMKM di NTT, Bunda Julie juga memberikan perhatian penuh terhadap perkembangan budaya literasi di Nusa Tenggara Timur.

Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia dan Nusa Tenggara Timur pada khususnya menjadi persoalan yang juga harus diurus oleh istri orang nomor satu di NTT itu.

Terbaru, Bunda Julie yang juga adalah Bunda Baca NTT ini, menyempatkan diri untuk hadir bersama tim di Oelamasi, Kantor Bupati Kupang pada Jumat 8 April 2022, guna menggaungkan kembali budaya literasi. Dalam kesempatan tersebut, Bunda Julie menekankan pentingnya literasi atau budaya membaca.

Menurut Bunda Julie, Gubernur dan Wakil Gubernur NTT telah mencanangkan sektor pariwisata sebagai prime mover pembangunan. Karena itu, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui budaya literasi merupakan hal yang mutlak dilaksanakan oleh segenap masyarakat NTT.

“Semua kekayaan alam dan pariwisata kita itu harus diliterasikan, supaya menjadi daya tarik. Dengan literasi ini, orang akan datang ke NTT. Karena kita di 22 kabupaten kota memiliki pariwisata yang berbeda-beda,” kata Bunda Julie dalam arahannya.

Bunda Julie menegaskan, Provinsi NTT merupakan daerah yang sangat luar biasa, dan leluhur telah mewariskan budaya yang beragam dan istimewa.

Peninggalan-peninggalan bersejarah seperti Tenun Ikat harus diliterasikan dan dibahasakan dalam tulisan yang indah, agar menarik banyak wisatawan untuk berkunjung ke NTT.

Bunda Julie menegaskan bahwa, membaca adalah jendela dan pintu untuk menaikan derajat, serta salah satu syarat untuk memiliki masa depan yang cerah di kemudian hari.

“Jadi membaca itu sangat penting. Karena saya melihat banyak orang bisa menjadi hebat dan pintar, hanya dengan membaca buku. Termasuk suami saya, Viktor Laiskodat,” ujar Julie Laiskodat.

Gubernur NTT, kata Bunda Julie, dulunya suka berkelahi di jalan, namun dengan rajin membaca pria yang akrab disapa VBL itu kini sukses menjadi pengusaha dan pemimpin masyarakat NTT.

“Hari ini dia bisa mejadi Gubernur NTT. Sejak kuliah, dia selalu mengeluarkan banyak uang untuk beli buku. Dan hampir setiap hari kerjanya hanya membaca buku. Sehingga apa yang dibicarakan selalu dia mengerti,” terangnya.

Tak sampai di bangku kuliah, menurut Bunda Julie, Gubernur NTT juga punya kemampuan untuk berbicara tentang pembangunan dan perkembangan teknologi di negara lain. Semuanya diperoleh lewat ketekunannya dalam membaca buku.

“Pak Vikor dulu tidak pernah ke luar negeri. Tetapi kalau berbicara pembangunan dan perkembangan teknologi negara lain, dia selalu mengerti. Karena dia memang rajin membaca,” jelas bunda Julie menambahkan.

Dengan kecerdasan yang dimiliki, kata bunda Julie, sekarang Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat menjadi satu-satunya kepala daerah yang sangat disayangi oleh Presiden Joko Widodo.

“Sekarang dia menjadi satu-satunya gubernur kesayangan Presiden. Karena Pak Viktor sangat mengerti perkembangan dunia di semua sektor, hanya dengan membaca,” tandas Bunda Julie.

Pantauan media, pada kesempatan itu untuk mendukung budaya literasi dikalangan anak sekolah, mahasiswa dan guru-guru yang hadir, Julie Sutrisno Laiskodat memberikan buku secara gratis.

Dua set buka yang dibagikan itu merupakan hasil karya Duta Baca Indonesia Heri Hendrayana Haris alias Gol A Gong.

Dengan pemberian buku itu Bunda Julie berharap budaya baca dan menulis semakin bertumbuh dikalangan pelajar dan mahasiswa serta para pengajar.

Pada kesempatan itu ia juga menjelaskan ia siap memperjuangkan fasiltas baca bagi masyarakat NTT. Saat ini kata dia sudah ada dua kabupaten yang sudah mendapat bantuan pembangunan pembangunan gedung perpustakaan yaitu akabupaten Lembata dan Nagekeo dengan nilai Rp10 Miliar.

Bunda Julie juga mendorong dan memperjuangkan gedung perpustakaan untuk kabupaten Kupang. Ia meminta Dinas teknis dan Bupati Kupang untuk segera mempersiapkan lahan untuk pembangunan gedung perpustakaan.

BACA JUGA:  Pengembangan PLTP di Poco Leok Banjir Dukungan dari Masyarakat

“Tak hanya gedung, saya akan perjuangkan juga fasiltas baca seperti mobil perpustakaan dan buku-buku serta pojok baca digital. Tahun depannya saya akan perjuangkan lagi 5 kabupaten lagi untuk mendapat bantuan gedung. Setiap tahunnya kita akan perjuangkan. Niat baca di NTT itu sangat tinggi hanya fasiltas yang masih kurang,” ucap Bunda Julie.

Kehadiran Bunda Julie dalam TalkShow dan Pelatihan Kepenulisan ini merupakan implementasi dari inovasi Perpustakaan Nasional RI dan Duta Baca Indonesia untuk menjangkau pelayanan ke semua kalangan dalam membangun literasi, tak berbatas oleh jarak tak berhitung oleh waktu.

Kegiatan ini menghadirkan Heri Hendrayana Haris alias Gol A Gong, adalah salah satu cara Perpustakaan Nasional RI melalui Duta Baca Indonesia untuk menjemput dan mendidik/melatih generasi emas agar kelak menjadi generasi literasi yang mendunia.

Pustakawan Ahli Utama, Perpustakaan Nasional RI, Nelwaty dalam sambutannya mewakili Kepala Perpustakaan Nasional RI mengucapkan terima kasih kepada peserta yang hadir, karena ini merupakan bukti apresiasi masyarakat yang sangat tinggi terhadap Duta Baca Indonesia dan dunia Literasi.

Nelwaty juga menyatakan bahwa layanan perpustakaan saat ini tidak hanya menyediakan kebutuhan pengguna dalam bentuk koleksi berupa koleksi konvensional. Perkembangan dunia digital menuntut perpustakaan untuk mampu menyediakan sumber daya berbasis elektronik.

“E-resources merupakan salah satu komponen penting pada pelayanan perpustakaan perguruan tinggi sebagai penyedia media komunikasi ilmiah dalam dunia pendidikan dan penelitian. Keberadaannya sangat dibutuhkan bagi banyak kalangan, terutama di era saat ini dengan karakteristik pengguna berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).” Jelasnya.

“Kehadiran seorang Duta Baca Indonesia ditengah-tengah masyarakat akan menjadi pengungkit dan pendorong kebiasaan masyarakat Indonesia untuk berbudaya gemar membaca dan menulis. Selain itu peran bunda literasi, bunda baca, pegiat literasi dan library supporter lainnya pada masing-masing wilayah dapat menjadi energy yang sungguh luar biasa dengan bersinerginya mereka dengan masyarakat dalam menggelorakan gemar membaca sedini mungkin dan dimulai dari keluarga”, ujar Nelwaty.

Bupati Kupang, Korinus Masneno mengatakan Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para siswa untuk mengembangkan seluruh potensi literasi yang dimiliki. Secara praktis, mereka akan dilatih  bagaimana teknik menulis yang baik, bagaimana cara penulisannya harus menarik serta bagaimana tulisan para siswa mampu memenuhi unsur – unsur sebuah tulisan inspiratif, fiksi maupun non-fiksi.

“Ini merupakan media pembelajaran yang sangat efektif. Untuk itu kegiatan ini akan kami replikasikan dalam program pendidikan kita. Melalui program replikasi ini, ke depan generasi muda di kab. Kupang akan memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan perkembangan literasi, terutama literasi digital yang diminati kaum milenial”, ujar Bupati Korinus.

Tidak hanya itu, Masneno mengakui lewat literasi digital, para siswa akan lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi, semakin sadar dan cakap menangkal penyebaran hoax serta mereka akan dimudahkan dalam proses kegiatan belajar terutama untuk menghidupkan kemampuan literasi mereka menulis karya yang berbasis konten lokal.

Demi mengatasi berbagai persoalan dalam pengembangan literasi di Kabupaten Kupang, Bupati Kupang mengucapkan terima kasih kepada Bunda Baca NTT, Julie Sutrisno Laiskodat yang telah bekerja dengan tulus membantu serta memberi bantuan yang dibutuhkan untuk membangun literasi anak-anak di Kabupaten Kupang.

Serta kepada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT atas perhatiannya dalam membangun kemajuan literasi di Kabupaten Kupang. “Kami berharap ke depan masih banyak yang perlu dikerjakan bersama untuk meningkatkan Indeks kegemaran membaca di Kabupaten Kupang,” tutupnya.

Duta Baca Indonesia Heri Hendrayana Haris alias Gol A Gong memberi apresiasi atas totalitas Bunda Julie sebagai Bunda Baca NTT dalam membangun gerakan literasi. Ia mengatakan kehadiran ke NTT atas permintaan Julie Sutrisno Laiskodat.

Dalam roadshow ke NTT, Heri hanya melakukan kunjungan literasi ke daratan Flores. Namun karena keinginan dan permintaan Bunda Julie, ia menyiapkan waktu ke kabupaten-Kabupaten di Pulau Daratan Timor. (*)