Ruteng, KN – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia menggelar pertunjukan rakyat di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis 24 Maret 2022.
Kegiatan itu diinisiasi Kominfo RI, dengan mengusung tema ‘Siap Tv Digital, Menuju Indonesia Terkoneksi, Semakin Digital, dan Semakin Maju’.
Sekretaris Daerah Manggarai, Fansi Jahang, dalam sambutannya mengatakan, pertunjukan rakyat sangat penting dilakukan, karena memilki tujuan untuk memperkenalkan budaya Manggarai melalui platfrom digital, serta melestarikan budaya lokal Manggarai.
“Selain itu untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran, serta kecakapan digital tingkat dasar, dengan mendorong peningkatan produktifitas teknologi untuk tujuan positif kehidupan masyarakat,” ujar Fansi Jahang.
Menurut Sekda Fansi, tema yang diusung dalam giat pertunjukan rakyat kali ini sangat relevan di era Indonesia memasuki masa transisi dari media berbasis analog menuju era Tv digital free to air.
Pemerintah Kabupaten Manggarai, saat ini sedang melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat, terkait proses masa transisi dari sistem penyiaran analog menuju penyiaran Tv digital.
“Tahun 2022 kita lakukan melalui tiga tahap. Yakni penghentian siaran analog dilaksanakan hingga 31 April 2022, tahap dua sampai 25 Agustus, dan tahap tiga hingga 2 November 2022 mendatang,” ungkapnya.
Proses migrasi, kata dia, tentu membutuhkan kesiapan pemerintah dan lembaga penyiaran, serta stakeholder yang menyiapkan infrastruktur televisi digital, perlatan perangkat digital studio, serta SDM dan perangkat digital yang disebut Top Box atau STB.
“Perbedaan mendasar dari sistem penyiaran televisi analog dan televisi digital adalah modulasi sinyal yang dipancarkan. Sinyal televisi digital menggunakan modulasi digital dan kompresi audio video yang lebih efisien dan menghasilkan kualitas siaran yang lebih baik dari siaran analog,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, konsekuensi dari perubahan teknologi, selain pada sistem pemancar dan studio oleh lembaga penyiaran, masyarakat juga perlu menyesuaikan televisi untuk bisa menangkap sinyal Tv digital.
“Dan masyarakat akan mendapatkan manfaatnya dari tampilan gambar yang lebih bersih dengan kualitas suara yang jernih,” jelasnya.
Sebagai pemerintah, Sekda Fansi menegaskan bahwa, pihaknya akan terus mendukung upaya pemerintah pusat melakukan transformasi sistem digitalisasi di Indonesia. Dan ketika Tv digital sudah dioperasikan, masyarakat sudah siap.
“Atas nama masyarakat Manggarai saya sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Menteri Kominfo RI, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, yang telah menginisiasi kegiatan pertunjukan rakyat,” tandasnya.
Kepala Dinas Kominfo Manggarai, Heribertus Jelamu, mengatakan pertujunkan rakyat yang diinisiasi Kominfo RI sangat didambakan masyarakat, karena saat ini mereka sangat membutuhkan ilmu pengetahuan tentang digitalisasi, dari aspek Tv analog ke digital. “Ini merupakan harapan dari masyarakat Kabupaten Manggarai,” jelasnya.
Untuk menjalankan program pemerintah, ada dua faktor penting yang harus diperhatikan. Yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) dan infrastruktur.
Terkait infrastruktur, menara telekomunikasi sangat mendukung terlaksananya perubahan televisi analog ke digital. Menara telekomunikasi dari tahun 1992 hingga 2020 berjumlah 80.
Saat ini, kata dia, pihaknya telah mendapatkan bantuan dari Kementerian Kominfo RI 32 BTS yang tersebar di 7 kecamatan di kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Jadi, ini merupakan infrastruktur pendukung sehingga pengalihan dari era analog ke digital bisa terlaksana di masa-masa yang akan datang. Saya juga mau sampaikan, di Manggarai ada satu stasiun televisi analog tepatnya di Waso, kita tidak tahu perkembangannya seperti apa,” ungkapnya.
Praktisi Komunikasi, Robertus Bellarminus Nagut, menjelaskan, televisi merupakan salah satu kominitator yang menyampaikan pesan kepada masyarakat. Sebagai bagian dari media masaa, televisi wajib menjalankan fungsi media sesuai UU Pers.
“Menurut UU Pers Nomor 40 tahun 1999 fungsi televisi adalah menginformasikan, mendidik, menghibur, dan pengawasan sosial,” kata Armin Bell.
Ia menerangkan, penonton televisi saat ini masih tergolong rendah di Indonesia. Namun pemerintah telah menyiapkan infrastruktur, dengan tujuan meningkatkan kualitas tayangan yang jauh lebih bagus.
“Tetapi pertanyaan selanjutnya, apa yang dijanjikan oleh televisi digital?. Idealnya, televisi menjalankan fungsi media massa secara maksimal,” pungkasnya.
Akademisi dan Dosen Unika Santu Paulus Ruteng, DR. Marselus Ruben Payong, M.Pd, menyampaikan pemerintah sudah menyiapkan infrastruktur, namun harus sejalan dengan tayangan televisi yang berkualitas.
Menurut Marselus, survei AC Nielsen menjelaskan masyarakat Indonesia masih meminati televisi. Akan tetapi, di tengah pandemi Covid-19, masyarakat harus mulai akrab dengan smartphone untuk menunjang aktivitas.
“Maka dengan proses migrasi ke digital, satu sisi menguntungkan kita semua serta menyiapkan kondisi yang positif untuk masuk ke era digital,” kata Payong.
Keuntungan migrasi dari televisi analog ke televisi digital akan menghemat pita frekuensi. Sebab, migrasi juga berdampak pada persiapan adopsi jaringan 5G di Indonesia, dan tentunya masyarakat bisa mendapatkan jaringan internet yang sangat cepat dengan teknologi 5G.
“Misalnya kita memacu masyarakat untuk mengembangkan ekonomi kreatif berbasis digital, maka kita harus mengikuti perkembangan itu. Nilai ekonomis Tv digital, masyarakat akan semakin berkreatifitas di era digital. Saya kira peralihan dari televisi analog ke digital tidak akan merugikan masyarakat,” ujarnya,” imbuhnya.
Hadir dalam kegiatan pertunjukan rakyat, Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Drs. Jahang Fansy Aldus. Tiga orang pemateri, yaitu Kadis Kominfo Manggarai Heribertus Jelamu, SH, Praktisi Komunikasi Robertus Bellarminus Nagut, S.Sos, Akademisi dan Dosen Unika Santu Paulus Ruteng, Dr. Marselus Ruben Payong, M.Pd. (*)