Bisnis  

Bank NTT Catat Capaian Positif di Semester I Tahun 2021

Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, Direktur Kepatuhan Bank NTT, Hilarius Minggu dan Direktur Pemasaran Kredit Bank NTT, Paulus Stefen Messakh saat memberikan keterangan Pers kepada wartawan di Kupang, Rabu 7 Juli 2021 / Foto: Humas BPD NTT

Kupang, KN – Kinerja manajemen PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (BPD NTT) untuk semester I Tahun Buku 2021 menunjukkan angka yang sangat menggembirakan.

Ini menjadi sebuah catatan terbaik dalam sejarah, karena kondisi bangsa saat ini sedang dilanda Pandemi Covid-19, dan ekonomi tidak begitu baik.

Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho mengatakan, walau ditengah hantaman badai Covid yang luar biasa dampaknya bagi industri perbankan, namun kinerja Bank NTT masih bertumbuh secara positif.

“Aset juga mengalami pertumbuhan yakni 4,41 % (yoy), Rp 14,7 Triliun menjadi Rp 17,1 Triliun pada akhir Juni 2021. Peningkatan asset ini bersumber dari peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK), kredit dan asset lainnya,” kata Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho dalam konferensi Pers bersama wartawan, Rabu 7 Juli 2021.

Ia menjelaskan, Dana Pihak Ketiga bertumbuh 5,55% (yoy) Rp. 12,7 Triliun menjadi Rp 13,4 Triliun di akhir Juni 2021. Tabungan dan deposito pun tumbuh 4,29% dan 24,40% sedangkan giro 15,42% akibat menurunnya Giro pemerintah daerah untuk penanganan Covid 19.

Sementara itu, peningkatan terjadi di bagian dana. Dana bertumbuh 5,5% (YoY) Ro 12.7 triliun menjadi Ro 13.4 triliun diakhir Juni 2021. Demikian pula kredit menunjukan angka yang luar biasa. Dalam setengah tahun, Bank NTT berhasil mencapai ekspansi sebesar Rp. 1,6 Triliun walaupun dalam situasi yang sangat sulit di akhir Juni 2021.

“Tabungan dan deposito pun tumbuh 4,29% dan 24,40% sedangkan giro 15,42% akibat menurunnya Giro pemerintah daerah untuk penanganan Covid 19,” ucap Dirut Alex Riwu Kaho.

Kemudian, penghimpunan dana pun memiliki catatan yang sangat siginifikan. Manajemen Bank NTT mampu menghimpun dana sebesar Rp13 Triliun.

“Ini tercapai karena Bank NTT memiliki pemegang saham yang hebat dan luar biasa dalam hal komitmen. Juga dalam hal kemajuan Bank NTT,” terangnya.

Manajemen berterima kasih kepada pemegang saham atas komitmen untuk membesarkan Bank NTT, sehingga mampu mencatatkan angka-angka spektakuler dalam semester I Tahun Buku 2021.

“Kiranya saran, teguran dan nasehat terus diberikan kepada manajemen sebagai motivasi untuk terus meningkatkan kinerja ke depan. Juga, semoga dengan kontribusi ini berdampak pada peningkatan PAD,” pinta Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho.

BACA JUGA:  Kunker di Flotim, Gubernur VBL Beli Garam Pakai QRIS Bank NTT

Menuju Super Smart Bank

Bank NTT di tahun ini membuat gebrakan besar. Dalam melaksanakan fungsi utamanya yakni intermediasi keuangan, dihadirkanlah layanan-layanan baru yang serba digital. Layanan ini akan diluncurkan pada 17 Juli 2021 nanti, tepat di hari ulang tahun Bank NTT yang ke-59.

Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho menyampaikan, digitalisasi dilakukan untuk mempertegas status Bank NTT sebagai Super Smart Bank.

“Akan ada beberapa fitur layanan m-Banking baru seperti setiap nasabah bisa melakukan inisiasi pinjaman, mengecek nilai rekening baik itu giro, tabungan maupun deposito. Kemudian ada virtual account belanja online karena sudah terkoneksi dengan super aps,” ujar Dirut Bank NTT.

Ia menjelaskan, pada M-Banking yang baru, setiap nasabah bisa membayar tagihan Samsat, PBB, BPJS, serta uang sekolah. Ada juga akses pembayaran dengan menggunakan QRIS yang semula plafonnya Rp2,5 juta naik menjadi Rp5 juta.

Untuk layanan serba digital ini, Bank NTT baru menerapkannya di dua kantor yakni di Kantor Cabang Utama (KCU) dan Kantor Cabang Khusus (KCK). Selanjutnya akan bertahap di kantor-kantor cabang yang lain.

“Seluruh SDM yang ditempatkan di dua kantor ini melalui tahapan seleksi ketat. Mereka di antaranya security, cusstomer service (CS), teller, serta supervisor,” jelas Harry Alexander Riwu Kaho.

Konsep berikutnya yakni digital lounge. Ini masih pada tahap pengembangan dan mencari format yang pas. Dalam digital lounge, Bank NTT akan mewujudkan layanan jasa perbankan yang ada cafe, ekonomi kreatif dan aktif selama 24 jam.

“Dengan layanan-layanan seperti itu, Bank NTT seolah menemukan blue ocean strategy yang baru, dan tidak lagi bersaing di bisnis yang konvensional di laut yang merah, melainkan diciptakannya laut biru yang baru, sehingga bisnis kreatif bank bisa bertumbuh,” ucap Dirut Alex Riwu Kaho.

Untuk diketahui, tema yang diusung saat HUT ke-59 tahun ini adalah ‘Bank NTT Super Smart Bank menuju NTT Maju’. Tema ini sebagai tindaklanjut dari tema tahun 2020 di usia yang ke-58, yakni Bangkit, Bertumbuh, Berubah menjadi Smart Bank. (*)