Kupang  

BMS Kupang dan HoH Indonesia Hibur Anak-anak Terdampak Badai Seroja

Kepala Sekolah Buoyant Montessori School saat menghibur anak-anak terdampak bencana / Foto: Eman Krova

Oelamasi, KN – Badai siklon tropis seroja yang melanda Nusa Tenggara Timur pada 4-5 April 2021 memiliki dampak negatif terhadap sisi psikologis anak-anak.

Dampak negatif yang ditimbulkan dari bencana tersebut, bisa berupa trauma. Akibat trauma, anak-anak bisa saja mengalami kesulitan saat bersosialisasi di sekolah.

Foto guru-guru Buoyant Montessori School bersama anak-anak terdampak badai seroja di Kupang / Foto: Ama Beding

Konsentrasi anak-anak yang terdampak bencana mungkin akan terbagi menjadi dua saat mengalami trauma. Mereka bisa saja merasa ketakutan setiap saat, dan harus selalu waspada di setiap kondisi.

Untuk mengurangi dampak psikologis tersebut, puluhan guru dari Buoyant Montesorri School (BMS) Kupang mendatangi anak-anak terdampak bencana di Desa Noelbaki, Kabupaten Kupang, pada Sabtu 24 April 2021.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk memberikan penghiburan kepada anak-anak yang terdampak bencana badai siklon tropis seroja.

Sebanyak lebih dari 500 anak hadir di Gereja Santu Antonius De Padua Terminal Noelbaki, dan mengikuti kegiatan bertajuk “Love in Action” tersebut.

Anak-anak dibagi ke dalam beberapa kelompok dan mereka terlihat sangat antusias melibatkan diri, serta berinteraksi dengan para guru.

Mereka bernyanyi, bermain, dan belajar bersama-sama, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.

“Kegiatan ini bernama Pshychosocial Support, di mana kami memberikan pendampingan, bermain game dan memberikan edukasi kepada anak-anak,” kata Kepala Sekolah Buoyant Montessori School Kupang, Aprinoet Selfani kepada wartawan.

Dia menjelaskan, aksi tersebut tidak terlepas dari kerja sama dengan organisasi sosial Yayasan Hands of Hope (HoH) Indonesia.

Pihaknya mendapat dukungan dari Yayasan Hands of Hope Indonesia, sehingga mereka dapat terjun ke lokasi secara langsung, untuk bertemu dengan anak-anak.

“Hari ini sasaran utama kita yaitu di tempat pengungsian Noelbaki, dan ternyata kita temui banyak sekali anak-anak yang kurang paham tentang edukasi. Sehingga tadi kita kasi beberapa pelajaran,” jelas Aprinoet Selfani.

Menurutnya, warga yang tinggal di wilayah itu memiliki permukiman yang padat. Kondisi ini juga dapat mempengaruhi psikologi anak-anak, apalagi mereka baru saja terdampak badai siklon tropis seroja.

“Sehingga kami membawakan beberapa permainan dan hiburan, agar anak-anak di tempat ini bisa terhibur, dan menghilangkan trauma, baik dari badai seroja, maupun hal lain yang mereka alami,” terangnya.

BACA JUGA:  Akhir Drama Pembunuhan Berantai di Kupang, dan Ungkapan Hati Ayah Korban

Aprianoet menyampaikan, aksi sosial tersebut akan dilakukan secara reguler, di tempat-tempat lain, untuk menghibur anak-anak.

“Jadi bukan saja di tempat ini, tetapi mungkin kita akan lakukan di tempat lain, dan akan terus lakukan yang terbaik. Karena mereka sangat senang dan terhibur,” tandasnya.

Sementara Romo Dion Klau mewakili Pastor Paroki St. Simon Petrus Tarus, menyampaikan apresiasi terhadap aksi sosial dari BMS Kupang dan Yayasan HoH Indonesia, karena telah menyempatkan diri untuk mendampingi anak-anak di Noelbaki.

“Kami mengapresiasi kegiatan sore hari ini. Sangat luar biasa. Karena untuk mendampingi anak, butuh kesabaran. Tetapi tim ini bisa mengaturnya dengan baik,” jelas Romo Dion.

Menurutnya, kegiatan yang dilaksanakan itu sangat bermanfaat, untuk membantu menghilangkan trauma anak-anak pasca badai seroja.

“Kerja keras tim sangat luar biasa. Banyak anak yang gembira dan happy. Mereka mendapatkan banyak hal positif, karena anak adalah aset generasi penerus bangsa, dan sangat berharga untuk masa depan,” jelasĀ  Romo Dion.

Dia berharap, semoga aksi sosial itu tidak berhenti di Desa Noelbaki, tetapi terus berlanjut ke tempat-tempat yang lain. “Saya yakin, tim ini akan mengatur dengan baik, karena berkaca dari situasi dan kegiatan hari ini,” imbuhnya.

Ketua OMK Stasi Santu Antonius De Padua Kornelis Eko Patty mengatakan, kegiatan sosial yang dilakukan merupakan sebuah langkah baik, untuk menghilangkan trauma anak pasca bencana badai seroja.

“Awalnya, kami dapat kontak dari Buoyant Montesorri School, untuk melaksanakan trauma healing kepada anak-anak. Tentu kegiatan hari ini sangat bagus, karena semacam melakukan terapi secara psikologi,” jelasnya.

Dia menjelaskan, pasca badai seroja, anak-anak sangat terpukul, karena tempat tinggal mereka rusak dihantam badai, sehingga mereka masih merasa trauma terhadap kejadian tersebut.

“Terapi seperti ini sangat bermanfaat, agar mereka rasa ada orang yang memberikan perhatian dan support, sehingga mereka menjadi lebih semangat untuk bangkit,” tutup Kornelis Patty.

Para guru Buoyant Montessori School Kupang / Foto: Ama Beding

Pantauan Koranntt.com, setelah kegiatan, anak-anak terdampak bencana mendapat bingkisan berupa masker, sikat gigi, pasta gigi, sabun, dan makanan ringan berupa bubur kacang hijau, roti dan telur ayam.*